Distributor Karbon Aktif Haycarb Srilanka Asli | Penjernih Air | Karbon Aktif Filter Air

Kamis, 08 September 2016

Distributor Karbon Aktif Haycarb Srilanka Asli | Penjernih Air | Karbon Aktif Filter Air

Macam-macam Sumber Air

Air adalah sumber kehidupan yang penting bagi semua makhluk di bumi. Ketersediaan air yang cukup dan berkualitas merupakan salah satu faktor utama dalam menjaga kehidupan dan keberlanjutan lingkungan. Namun, sayangnya, sumber air kita semakin terancam oleh berbagai faktor seperti polusi, perubahan iklim, dan peningkatan populasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menjaga berbagai macam sumber air yang ada. Berikut ini adalah beberapa macam sumber air yang perlu kita ketahui:

1. Sumber Air Permukaan
Sumber air permukaan meliputi sungai, danau, dan waduk. Sungai adalah aliran air yang mengalir di permukaan bumi dan merupakan salah satu sumber air yang paling penting. Sungai-sungai ini menjadi sumber air minum, irigasi pertanian, dan sumber energi hidroelektrik. Selain itu, danau dan waduk juga merupakan sumber air penting yang digunakan untuk penyimpanan air, pengendalian banjir, dan pengaturan pasokan air.

2. Sumber Air Tanah
Sumber air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah. Air ini terkumpul di dalam lapisan-lapisan tanah yang dapat menampung air, seperti batuan dan pasir. Air tanah dapat diakses melalui sumur atau sumur gali. Sumber air tanah sangat penting dalam memenuhi kebutuhan air rumah tangga, pertanian, dan industri. Namun, pengambilan air tanah yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan permukaan air tanah (penurunan air tanah), sehingga mempengaruhi ketersediaan air di masa depan.

3. Sumber Air Hujan
Air hujan adalah salah satu sumber air yang paling mudah didapatkan. Ketika hujan turun, air mengalir ke permukaan tanah atau diserap oleh tanah dan mengisi airtanah. Air hujan juga dapat dikumpulkan melalui atap bangunan dan dialirkan ke wadah penyimpanan seperti bak penampungan hujan. Air hujan yang terkumpul dapat digunakan untuk keperluan irigasi, mencuci, dan bahkan diminum setelah melalui proses penyaringan dan pemurnian.

4. Sumber Air Laut
Air laut mencakup sebagian besar permukaan bumi, namun air ini tidak dapat digunakan untuk konsumsi manusia atau keperluan pertanian langsung karena kadar garam yang tinggi. Namun, teknologi desalinasi telah dikembangkan untuk mengubah air laut menjadi air tawar yang dapat digunakan. Proses desalinasi menghilangkan garam dan mineral lainnya dari air laut, sehingga menghasilkan air tawar yang bersih. Meskipun proses desalinasi mahal, ini menjadi pilihan yang penting untuk daerah-daerah yang mengalami krisis air.

5. Sumber Air Mata Air
Mata air adalah tempat keluarnya air tanah ke permukaan bumi secara alami. Biasanya ditemukan di lereng

 bukit atau gunung yang mengandung air tanah yang melimpah. Air dari mata air biasanya jernih dan bersih karena telah melewati lapisan tanah yang menyaringnya. Mata air sering digunakan sebagai sumber air minum langsung karena kualitasnya yang baik.

6. Sumber Air Limbah
Sumber air ini merujuk pada air yang digunakan dalam kegiatan manusia seperti kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian, yang kemudian menjadi limbah. Limbah ini dapat berupa air kotor yang mengandung berbagai zat kimia, polutan, dan mikroorganisme yang berpotensi mencemari lingkungan. Penting untuk melakukan pengelolaan air limbah yang baik, seperti pengolahan limbah secara efisien sebelum dibuang ke lingkungan, agar tidak mencemari sumber air lainnya.

Menjaga keberlanjutan sumber air merupakan tanggung jawab kita semua. Dengan memahami dan menggunakan sumber air dengan bijak, kita dapat menjaga ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sekarang dan masa depan. Penting untuk menjaga kualitas air dengan tidak membuang limbah sembarangan dan melakukan upaya konservasi air. Selain itu, investasi dalam teknologi yang dapat memanfaatkan sumber air alternatif, seperti desalinasi, juga penting untuk mengatasi krisis air yang mungkin terjadi di masa depan.


Proses Pengolahan Air

Air adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Namun, air yang tersedia secara alami tidak selalu bersih dan aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk menjalankan proses pengolahan air guna memastikan bahwa air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari aman dan memenuhi standar kesehatan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan umum dalam proses pengolahan air:

1. Pengambilan Air Mentah
Proses pengolahan air dimulai dengan pengambilan air mentah dari sumber air, seperti sungai, danau, atau sumber air tanah. Pengambilan ini dilakukan dengan menggunakan instalasi pengambilan air, seperti pompa atau saluran pembuangan. Sebelum proses selanjutnya, air mentah biasanya akan melewati tahap penyaringan kasar untuk menghilangkan partikel besar dan benda-benda apapun yang terapung di permukaan.

2. Koagulasi dan Flokulasi
Setelah tahap penyaringan kasar, air mentah akan masuk ke tahap koagulasi dan flokulasi. Pada tahap ini, zat koagulan seperti sulfat alumunium atau polimer organik ditambahkan ke dalam air mentah. Zat koagulan ini membantu menggumpalkan partikel-partikel halus yang tersuspensi dalam air, seperti lumpur, bakteri, dan bahan organik lainnya. Setelah itu, tahap flokulasi dilakukan, di mana flok-flok partikel yang terbentuk akan saling menempel membentuk flok yang lebih besar untuk memudahkan proses pengendapan.

3. Pengendapan
Setelah melalui tahap koagulasi dan flokulasi, air akan masuk ke tahap pengendapan. Pada tahap ini, air yang sudah mengandung flok-flok partikel akan diam dalam tangki pengendap selama beberapa waktu. Hal ini memungkinkan flok-flok partikel untuk turun ke dasar tangki karena adanya gravitasi. Partikel-partikel ini akan membentuk lapisan lumpur pada dasar tangki, sementara air yang lebih jernih berada di atasnya.

4. Filtrasi
Setelah tahap pengendapan, air akan melewati tahap filtrasi. Pada tahap ini, air yang sudah melewati proses pengendapan akan melewati media penyaring, seperti pasir, karbon aktif, atau kain khusus. Media penyaring ini bertugas untuk menghilangkan partikel-partikel halus dan bahan-bahan terlarut yang masih tersisa dalam air. Filtrasi ini sangat efektif dalam menghilangkan zat-zat seperti klorin, bau, dan rasa yang tidak diinginkan dalam air.

5. Disinfeksi
Setelah melewati tahap filtrasi, air akan masuk ke tahap disinfeksi. Pada tahap ini, zat disinfektan, seperti klorin atau ozon, ditambahkan ke dalam air untuk membunuh atau menonaktifkan bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya yang mungkin masih ada dalam air. Disinfeksi ini penting untuk memastikan bahwa air yang dihasilkan bebas dari mikroba penyebab penyakit dan aman untuk dikonsumsi.

6. Penyimpanan dan Distribusi
Setelah melalui proses disinfeksi, air yang sudah bersih dan aman akan disimpan dalam tangki penyimpanan sebelum didistribusikan ke konsumen. Tangki penyimpanan ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan air yang cukup pada saat dibutuhkan dan memastikan distribusi yang teratur. Air yang disimpan juga harus terlindungi dari kontaminasi lingkungan.

Selain tahapan-tahapan di atas, beberapa instalasi pengolahan air juga melibatkan proses lanjutan, seperti penghilangan zat besi dan mangan, pengolahan air laut menjadi air tawar melalui desalinasi, atau pengolahan air limbah menjadi air yang dapat digunakan kembali. Tujuan utama dari proses pengolahan air adalah untuk menghasilkan air yang bersih, aman, dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Pengolahan air merupakan langkah yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan menjalankan proses pengolahan air yang tepat, kita dapat memastikan bahwa air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari aman untuk dikonsumsi dan tidak menyebabkan penyakit. Selain itu, pengolahan air yang efisien juga berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan ketersediaan air bersih yang cukup untuk masa depan.



Kelebihan Alat Penjernih Air yang Menggunakan Bahan Alami


Air bersih dan aman merupakan hak dasar setiap individu. Namun, tidak semua sumber air yang tersedia di sekitar kita memiliki kualitas yang memenuhi standar kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki alat penjernih air yang dapat menghilangkan kontaminan dan zat-zat berbahaya agar air yang kita konsumsi menjadi lebih aman. Salah satu jenis alat penjernih air yang semakin populer adalah alat penjernih air yang menggunakan bahan alami. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari penggunaan alat penjernih air yang menggunakan bahan alami:

1. Ramah Lingkungan
Salah satu kelebihan utama dari alat penjernih air yang menggunakan bahan alami adalah ramah lingkungan. Alat-alat penjernih air konvensional sering menggunakan bahan kimia seperti klorin atau bahan pengolahan air lainnya yang dapat mencemari lingkungan ketika dibuang ke saluran pembuangan. Namun, alat penjernih air yang menggunakan bahan alami, seperti batu kerikil, arang aktif, atau pasir, tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Maka dari itu, penggunaan alat penjernih air yang menggunakan bahan alami dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

2. Membuang Zat-Zat Berbahaya
Alat penjernih air yang menggunakan bahan alami memiliki kemampuan untuk menghilangkan zat-zat berbahaya dalam air. Beberapa bahan alami, seperti arang aktif, memiliki sifat adsorpsi yang kuat, yang berarti mereka dapat menyerap zat-zat berbahaya seperti logam berat, pestisida, dan bahan kimia organik dari air. Dengan menggunakan alat penjernih air yang menggunakan bahan alami, kita dapat memastikan bahwa air yang kita konsumsi bebas dari zat-zat yang berpotensi menyebabkan penyakit atau kerusakan kesehatan jangka panjang.

3. Meningkatkan Rasa dan Bau Air
Bahan-bahan alami yang digunakan dalam alat penjernih air juga memiliki kemampuan untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak diinginkan dalam air. Misalnya, arang aktif dapat menghilangkan bau yang disebabkan oleh senyawa-senyawa yang mengandung belerang, seperti hidrogen sulfida. Selain itu, beberapa bahan alami juga dapat meningkatkan rasa air dengan menghilangkan zat-zat yang menyebabkan rasa metalik atau pahit. Dengan menggunakan alat penjernih air yang menggunakan bahan alami, kita dapat menikmati air yang lebih segar dan lebih enak rasanya.

4. Biaya Operasional yang Lebih Rendah
Alat penjernih air konvensional seringkali membutuhkan penggunaan bahan kimia tambahan dan perawatan yang kompleks. Hal ini dapat meningkatkan biaya operasional dalam jangka panjang. Namun, alat penjernih air yang menggunakan bahan alami umumnya memiliki biaya operasional yang lebih rendah. Bahan al

ami seperti arang aktif atau pasir dapat digunakan kembali dengan melakukan pembersihan dan penggantian secara berkala. Dengan demikian, penggunaan alat penjernih air yang menggunakan bahan alami dapat menghemat biaya jangka panjang.

5. Mudah Digunakan dan Dipelihara
Alat penjernih air yang menggunakan bahan alami umumnya mudah digunakan dan dipelihara. Proses instalasi dan pengoperasian alat penjernih air yang menggunakan bahan alami relatif sederhana dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Bahan-bahan alami yang digunakan juga mudah didapatkan dan dapat diganti dengan mudah jika diperlukan. Dengan demikian, alat penjernih air yang menggunakan bahan alami sangat cocok untuk digunakan di rumah tangga atau lingkungan yang memiliki keterbatasan teknis.

Alat penjernih air yang menggunakan bahan alami memberikan alternatif yang menarik untuk mendapatkan air bersih dan aman. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, penggunaan alat penjernih air ini dapat memberikan manfaat baik bagi pengguna dan lingkungan sekitarnya. Namun, penting untuk tetap memperhatikan kualitas dan kebersihan alat penjernih air tersebut, serta melakukan pemeliharaan secara teratur agar alat tetap berfungsi dengan baik.

Kontak

Telepon & Whatsapp: 0812 1121 7411
Email: adywater@gmail.com

Alamat

Kantor Pusat Bandung:
Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02 Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194
rute google map klik: Ady Water Bandung

Kantor Cabang Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT/RW 01/08, Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat, 11480
rute google map klik: Ady Water Jakarta Barat

Kantor Cabang Jakarta 2:
Jalan Tanah Merdeka No. 80B, RT.15/RW.5 Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur 13830
rute google map klik: Ady Water Jakarta Timur

Kantor Cabang Surabaya:
Kupang Panjaan I No.18, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60264
rute google map klik: Ady Water Surabaya

Daftar produk Ady Water

  • Pasir silika / pasir kuarsa berbagai ukuran mesh (Batu silika, Pasir silika kasar, pasir silika halus, tepung silika halus / fine powder mesh 200 dan mesh 325)
  • Karbon aktif Jacobi, karbon aktif Calgon, karbon aktif Norit, karbon aktif Haycarb, karbon aktif KDK, karbon aktif Lokal
  • Activated alumina 3/16 inchi, 1/8 inchi, 1/4 inchi (all size) merek Xintao, Porocel, Chempack
  • Molecular sieve 4A, 5A, 13X, 13X APG, 13X HP (all size), carbon molecular sieve, zeolit molecular sieve merek Xintao, Porocel, Chempack
  • Pasir manganese Greensand Plus dan pasir manganese lokal
  • Pasir aktif Ferrolite Tohkemy Jepang dan pasir aktif lokal
  • Pasir antrasit import Tohkemy dan pasir antrasit lokal
  • Pasir zeolit (batu, gravel, tepung semua ukuran)
  • Resin kation anion merek Dowex / Dupont / Amberlite, Lewatit, Trilite, Suqing, Mitsubishi, Resinex, Thermax Tulsion, Purolite, Jacobi Resinex, Flotrol
  • Tabung filter air, valve filter air, tabung softener, valve softener berbagai ukuran mulai dari 6 inchi hingga 72 inchi
  • Silica gel sachetan blue, white, silica gel curah
  • Pasir garnet untuk sandblasting mesh 20-40 dan mesh 30-60
  • Glass beads untuk sandblasting
  • Water strainer / nozzle merek KSH Jerman berbagai bentuk (strainer Jamur, Strainer Tulang, Strainer Bintang)

Terimakasih telah berkunjung di Ady Water

Silahkan download

Catalog Product Ady Water 2022 (pdf)

Company Profile Ady Water (pdf)

Ready Stock

TABUNG FILTER FRP

Tabung filter air yang sudah teruji awet, kokoh, dan ringan.

Selengkapnya

Ready Stock

Karbon Aktif

Media terbaik untuk filter air dengan iodin tinggi.

Selengkapnya